Translate

Rabu, 03 April 2013

ARTI KETULUSAN MENCINTAI

۞ Ajari Aku Menjadi Bidadari-Mu ۞



ISTERI : Mas ga sedih kan kita kembali hidup miskin seperti sekarang ini?

SUAMI : Ya enggak lah.

ISTERI : Mas ga marah lagi sama Allah kan?

SUAMI : Ya percuma aja Mas marah sama Allah, Gada yang bisa melawan kuasa-Nya, kecuali kehendak-Nya sendiri.

ISTERI : Terima kasih ya Mas (sambil tertunduk).

SUAMI : Terimakasih untuk apa ?

ISTERI : Terimakasih untuk membawa aku tamasya, dalam petualangan yang seru sempat menikmati rizki Allah dengan melimpahnya rahmat-Nya kepada keluarga kita Mas.

SUAMI : Adik nyindir Mas, atau marah sama Mas?

ISTERI : Adik serius Mas, semua yang kita alami selama berumah tangga ini, pahit dan manisnya, adik anggap ini cara Allah memperkenalkan diri-Nya kepada kita.

SUAMI : Apa yang sudah adik kenali dari Allah?

ISTERI : Bahwa Allah itu Maha Kuasa, gak mungkin melawan takdir-Nya, bahwa Allah maha berkendak maka Allah angkat dan jatuhkan kita atas keinginan-Nya.

SUAMI : Apa Allah sedang menjatuhkan kita sekarang?

ISTERI : Apakah bisa dibilang Allah sedang menjatuhkan kita, jika kita diperintahkan
mencium tanah untuk bersujud kepada-Nya? Apakah puncak Shalat itu ketika sedang berdiri Mas?

SUAMI : Ya menurut Mas begitu.

ISTERI : Tapi jika ketika kita sedang tidak mampu, kita bisa menggantikan puncak tersebut dengan duduk, atau berbaring sejajar dengan tanah, bukan itu yang tertinggi Mas.

SUAMI : Terus dimana ?

ISTERI : Justru ketika kita sedang tersungkur bersujud mencium bumi, itulah puncak tertinggi Shalat kita Mas. Ketika manusia merendahkan segala kesombongannya dan harus mencium bumi Allah.

SUAMI : Subhanallah!

ISTERI : Kita sekarang berada di puncak kehidupan kita Mas, kemiskinan kita adalah
puncak terindah dari kehidupan yang kita alami.

SUAMI : Tapi terasa pahiiiiiiiiiit.

ISTERI : Sepahit lidah syuhada yang pucat, menatap kilatan tebasan pedang yang memenggal lehernya.

SUAMI : Inilah nasib Mas yang terindah dan Mas tidak ingin memberikannnya pada
siapapun. Sekarang Mas ikhlas,....ikhl ­as,..... (sambil tertawa lirih berlinang air mata....)

ISTERI : Sabar ya Mas,.... adik akan terus berada disini di samping Mas. InsyaAllah, selama Mas tetap dalam syariat-Nya...

SUAMI : Iya dik,.... Makasih udah nemenin Mas selama ini.

ISTRI : Ya Allah Izinkan hamba tetap mendapinginya dalam keadaan apapun keadaannya....





Tidak ada komentar:

Posting Komentar