Translate

Minggu, 14 April 2013

Macam Macam Zina

Macam Macam Zina

1. Zina al-lamam-Zina ain (zina mata) yaitu
memandang lawan jenis dengan perasaan
senang.

- Zina Qolbi (zina hati) yaitu memikirkan atau
menghayalkan lawan jenis dengan perasaan
senang kepadanya.

- Zina Lisan (zina ucapan) yaitu
membincangkan lawan jenis dengan perasaan
senang kepadanya

- Zina Yadin (zina tangan) yaitu memegang
tubuh lawan jenis dengan perasaan senang
kepadanya

2. Zina Sebenarnya Al-Lamam (Zina Yang
Sebenarnya)

- Zina muhsan yaitu zina yang dilakukan oleh
orang yang telah bersuami istri, hukumannya
adalah dirajam sampai mati.

- Zina gairu muhsan yaitu zina yang dilakukan
oleh orang yang belum bersuami istri,
hukumannya adalah didera sebanyak 100X
dengan menggunakan rotan.
Perbuatan zina adalah perbuatan dosa besar
yang berakibat akan mendapatkan sangsi yang
berat bagi pelaku.

Hadist - Hadist Tentang Zina
Hadits 1
ﻻ ﻳﺤﻞ ﺩﻡ ﺍﻣﺮﺉ ﻣﺴﻠﻢ ، ﻳﺸﻬﺪ ﺃﻥ ﻻ ﺇﻟﻪ ﺇﻻ ﺍﻟﻠﻪ
ﻭﺃﻧﻲ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ، ﺇﻻ ﺑﺈﺣﺪﻯ ﺛﻼﺙ : ﺍﻟﻨﻔﺲ
ﺑﺎﻟﻨﻔﺲ ،ﻭﺍﻟﺜﻴﺐ ﺍﻟﺰﺍﻧﻲ ، ﻭﺍﻟﻤﻔﺎﺭﻕ ﻟﺪﻳﻨﻪ ﺍﻟﺘﺎﺭﻙ
ﻟﻠﺠﻤﺎﻋﺔ “

Seorang muslim yang bersyahadat tidak halal
dibunuh, kecuali tiga jenis orang :
1. Pembunuh,
2. Orang yang sudah menikah lalu berzina,
3. Orang yang keluar dari Islam.
(HR. Bukhari
no. 6378, Muslim no. 1676)

Catatan : Para ulama menjelaskan bahwa hak
membunuh tiga jenis orang di sini tidak
terdapat pada semua orang.
Hadits 2
ﺇﻥ ﻣﻦ ﺃﺷﺮﺍﻁ ﺍﻟﺴﺎﻋﺔ : ﺃﻥ ﻳﺮﻓﻊ ﺍﻟﻌﻠﻢ ﻭﻳﺜﺒﺖ ﺍﻟﺠﻬﻞ ،
ﻭﻳﺸﺮﺏ ﺍﻟﺨﻤﺮ ، ﻭﻳﻈﻬﺮ ﺍﻟﺰﻧﺎ
“Tanda-tanda datangnya kiamat diantaranya:
Ilmu agama mulai hilang, dan kebodohan
terhadap agama merajalela, banyak orang
minum khamr, dan banyak orang yang berzina
terang-terangan (HR. Bukhari no.80)

Hadits 3
ﺍﻥ ﺭﺟﻼ ﻣﻦ ﺃﺳﻠﻢ ، ﺟﺎﺀ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ
ﻓﺎﻋﺘﺮﻑ ﺑﺎﻟﺰﻧﺎ ، ﻓﺄﻋﺮﺽ ﻋﻨﻪ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ
ﻭﺳﻠﻢ ﺣﺘﻰ ﺷﻬﺪ ﻋﻠﻰ ﻧﻔﺴﻪ ﺃﺭﺑﻊ ﻣﺮﺍﺕ ، ﻗﺎﻝ ﻟﻪ
ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ : ) ﺃﺑﻚ ﺟﻨﻮﻥ ( . ﻗﺎﻝ :
ﻻ ، ﻗﺎﻝ : ) ﺁﺣﺼﻨﺖ ( . ﻗﺎﻝ : ﻧﻌﻢ ، ﻓﺄﻣﺮ ﺑﻬﻔﺮﺟﻢ
ﺑﺎﻟﻤﺼﻠﻰ ، ﻓﻠﻤﺎ ﺃﺫﻟﻘﺘﻪ ﺍﻟﺤﺠﺎﺭﺓ ﻓﺮ ، ﻓﺄﺩﺭﻙ ﻓﺮﺟﻢ
ﺣﺘﻰ ﻣﺎﺕ . ﻓﻘﺎﻝ ﻟﻪ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ
ﺧﻴﺮﺍ ، ﻭﺻﻠﻰ ﻋﻠﻴﻪ “

Ada seorang lelaki, yang sudah masuk Islam,
datang kepada Nabi Shallallahu’ alaihi
Wasallam mengakui dirinya berbuat zina.
Nabi berpaling darinya hingga lelaki tersebut
mengaku sampai 4 kali. Kemudian beliau
bertanya: Apakah engkau gila..?
Ia menjawab: ‘Tidak’.
Kemudian beliau bertanya lagi : ‘Apakah
engkau pernah menikah..?
Ia menjawab: ‘Ya’.
Kemudian beliau memerintah agar lelaki
tersebut dirajam di lapangan. Ketika batu
dilemparkan kepadanya, ia pun lari.
Ia dikejar dan terus dirajam hingga mati.
Kemudian Nabi Shallallahu’ala ihi Wasallam
mengatakan hal yang baik tentangnya.
Kemudian menshalatinya ”

(HR. Bukhari no.
6820)

Hadits 4

ﻻ ﻳﺰﻧﻲ ﺍﻟﺰﺍﻧﻲ ﺣﻴﻦ ﻳﺰﻧﻲ ﻭﻫﻮ ﻣﺆﻣﻦ “

Pezina tidak dikatakan mu’min ketika ia
berzina.
(HR. Bukhari no. 2475, Muslim no.57)

Hadits 5
ﺗﻐﺮﻳﺐ ﺍﻟﺰﺍﻧﻲ ﺳﻨﺔ “
Mengasingkan pezina itu sunnah.

(HR. Ibnu Hazm dalam Al Muhalla , 8/349)

Hadits 6
ﻗﺎﻝ ﺃﺑﻮ ﻫﺮﻳﺮﺓ : ﺍﻹﻳﻤﺎﻥ ﻧﺰﻩ ﻓﻤﻦ ﺯﻧﺎﻓﺎﺭﻗﻪ ﺍﻹﻳﻤﺎﻥ ،
ﻓﻤﻦ ﻻﻡ ﻧﻔﺴﻪ ﻭﺭﺍﺟﻊ ﺭﺍﺟﻌﻪ ﺍﻹﻳﻤﺎﻥ

Abu Hurairah berkata :
Iman itu suci.
Orang
yang berzina, iman meninggalkannya .
Jika ia menyesal dan bertaubat, imannya
kembali.

(HR. Ibnu Abi Syaibah dalam Syu’abul Iman)

Rabu, 03 April 2013

ARTI KETULUSAN MENCINTAI

۞ Ajari Aku Menjadi Bidadari-Mu ۞



ISTERI : Mas ga sedih kan kita kembali hidup miskin seperti sekarang ini?

SUAMI : Ya enggak lah.

ISTERI : Mas ga marah lagi sama Allah kan?

SUAMI : Ya percuma aja Mas marah sama Allah, Gada yang bisa melawan kuasa-Nya, kecuali kehendak-Nya sendiri.

ISTERI : Terima kasih ya Mas (sambil tertunduk).

SUAMI : Terimakasih untuk apa ?

ISTERI : Terimakasih untuk membawa aku tamasya, dalam petualangan yang seru sempat menikmati rizki Allah dengan melimpahnya rahmat-Nya kepada keluarga kita Mas.

SUAMI : Adik nyindir Mas, atau marah sama Mas?

ISTERI : Adik serius Mas, semua yang kita alami selama berumah tangga ini, pahit dan manisnya, adik anggap ini cara Allah memperkenalkan diri-Nya kepada kita.

SUAMI : Apa yang sudah adik kenali dari Allah?

ISTERI : Bahwa Allah itu Maha Kuasa, gak mungkin melawan takdir-Nya, bahwa Allah maha berkendak maka Allah angkat dan jatuhkan kita atas keinginan-Nya.

SUAMI : Apa Allah sedang menjatuhkan kita sekarang?

ISTERI : Apakah bisa dibilang Allah sedang menjatuhkan kita, jika kita diperintahkan
mencium tanah untuk bersujud kepada-Nya? Apakah puncak Shalat itu ketika sedang berdiri Mas?

SUAMI : Ya menurut Mas begitu.

ISTERI : Tapi jika ketika kita sedang tidak mampu, kita bisa menggantikan puncak tersebut dengan duduk, atau berbaring sejajar dengan tanah, bukan itu yang tertinggi Mas.

SUAMI : Terus dimana ?

ISTERI : Justru ketika kita sedang tersungkur bersujud mencium bumi, itulah puncak tertinggi Shalat kita Mas. Ketika manusia merendahkan segala kesombongannya dan harus mencium bumi Allah.

SUAMI : Subhanallah!

ISTERI : Kita sekarang berada di puncak kehidupan kita Mas, kemiskinan kita adalah
puncak terindah dari kehidupan yang kita alami.

SUAMI : Tapi terasa pahiiiiiiiiiit.

ISTERI : Sepahit lidah syuhada yang pucat, menatap kilatan tebasan pedang yang memenggal lehernya.

SUAMI : Inilah nasib Mas yang terindah dan Mas tidak ingin memberikannnya pada
siapapun. Sekarang Mas ikhlas,....ikhl ­as,..... (sambil tertawa lirih berlinang air mata....)

ISTERI : Sabar ya Mas,.... adik akan terus berada disini di samping Mas. InsyaAllah, selama Mas tetap dalam syariat-Nya...

SUAMI : Iya dik,.... Makasih udah nemenin Mas selama ini.

ISTRI : Ya Allah Izinkan hamba tetap mendapinginya dalam keadaan apapun keadaannya....





Bangga Berjilbab

Bangga Berhijab

1. rupanya aurat wanita itu laksana matahari yang terang | menarik indah bila ada namun panas membakar bila dipandang

2. rupanya aurat wanita itu bagai benda berharga | biasa bila tak dikemas dan istimewa bila terjaga

3. rupanya aurat wanita itu sebentuk rahasia | dan lelaki taat selalu menghargai rahasia

4. rupanya aurat wanita itu anugerah baginya | dan siapa yang menghargainya akan ditambah oleh-Nya

5. rupanya aurat wanita itu ada pemiliknya | berbahagialah yang menjaga sampai pada waktunya

created : Ustadz Felix Siauw
follow him @felixsiauw

GHADUL BASHAR


 Bismillah,       Assalamu’alaikum wrwb.

Antara cowok-cewek atau ikhwan-akhwat memang perlu ada jarak aman.   Islam itu memuliakan manusia, tentu saja dengan budi pekerti yg luhur krn misi utama yg di embank Nabi Muhammad Saw,   adalah menyempurnakan akhlak manusia.

Akhlak merupakan bagian yg paling mewarnai kehidupan umat islam ,termasuk pergaulan cowok-cewek yang di bingkai dlm rumus moral : 
GADHUL BASHAR!

G: Gaul boleh,tapi tetep kudu syar’ie,jgn coba2 menabrak norma etika.kalau celaka,tahu rasa,deh!

A : Awali dengan niat nan tulus,lurus,and mulus.semata mata menjalin ukhuwah, bukan hubungan gelap (ngapain gelap-gelapan? Pingin di tangkap satpol pp?!)

D : Dimulakan dgn Basmallah,disudahi dgn alhamdulillah.begitulah sehari dlm hidup kita,mudah-mudahan diberkahi Allah.^_^ kok jadi nyanyi. inti nya dlm bergaul, Allah jgn di lupakn.Lagian Allah ada dimana mana.kok!    kalau Allah yg dilupakn manusia,   Dia nggak bakalan rugi,tp kalau Allah yang cuekinin kite,  bisa berabe entar urusan nye.  waaduh kok jadi logad betawi

H : hati2 jaga hati!jgn sampe warna nya brubah dr merah ke pink,liat boleh, sekedar nya.mentang2 boleh liat,jgn coba2 jelalatan sana-sini.mata dilarang menjelajah sama fantasi yang terlarang!

U : Utamakan hubungan dlm urusan kebaikan dan jaga ketaqwa’an. bkn beraroma dosa dan permusuhan.ayat nya hafal,kan!

L : lupakan yang buruk dan ambilah yang baik.tiada yg lebih berharga selain persahabatan.  nggak usah menimbun dendam,maafkan kalau dia salah, nasehati klo temen khilaf,dan sucikan niat menyongsong persaudaraan nan indah.

B : bukalh diri menerima masukan atau kritikan. ingat mament! 
Teman yg baik bukan yg menyanjung-nyanjung stinggi pohon kedondong.
Nyatakan cinta sama kritikan! kritik yang sehat agar teman semakin baik bukan niat menghancurkan dirinya.

A : awas! Sekali kena panah asmara,hati yang kuat pun akan meleleh.tesss….habis,deh!! Kamu harus lihai menghindari panah2 syaitan.sekali di tancap panah asmara, keracunannya bakal lama.
 Org skampung bisa kena imbas org yang mabok cinta.parah,men!

S : Sekali-kali jgn pilih2 dlm berteman.kalau cakep aja,tinggi nilai ukhuwah nya.    giliran buruk rupa,kamu hilang selera.kalau tajirr jd teman dekat.  giliran kere nggak mau kenal.
    lihat putih hati nya,jgn tertipu kulit luar saja.   
Org cakep blum jaminan cakep pula hatinya.banyak org punya tampang ala kadarnya,namun hatinya mulia bgt.tp,semalang-malang nya org,sudah tampang ancurr,..eh eh ..perangai lebih ancur laagi.Alamaaaaaak!!
 celaka dua belas jd nya !!

H : harus tegas pada diri sendiri jika gejala-gejala keluar jalur sudah mulai terasa.  Bertaubat lah klau terlanjur bergelimangan resah gelisah yg nggak sah(galau ni yee).   Nurani nggak akan membohongi kita.

A ; awasi bisik2 bujuk dr the big boss of trouble maker: IBLIS! Sekali terbujuk.  alamat bakal dihajar malapetaka.   usir jauh2 tuh musuh.  Musuh kok di pelihara piye toh!!?

R : rajin2 ngaji biar selalu inget ma Alarm nya.   sopir paling jago pun tetap butuh rambu2 peringatan lho!

 Ghadhul bashar modalnya gaul.   Ghadhul bashar  itu adl menundukan pandangan, artinya pengendalian mata secara bersamaan.  bukan brarti jalan nunduk ke aspal melulu,  terus sampe nabrak tiang listrik,  benjol dahhhhhhhhhhhh


“katakanlah kpd laki2 yg beriman,’hendaklah mrk menahan pandangannya, dan memelihara kemaluan nya yg demikian itu adl lebih suci bagi mereka ,sesungguh nya Allah Maha Mengetahui apa yg mereka perbuat.’’ katakanlah kepada wanita yg beriman hendaklah mereka menahan pandangan mereka dan memelihara kemaluan mereka dan jgn lah mereka menampakan perhiasan kecuali yg (biasa) nampak dr mereka.’       (Qs. An-Nur; 31)

Kendalikan agar nikmat mata berguna maksimal memandang paranoma yg indah dan halal.    kamu tega menyiksa mata di akhirat gara2 meliat yg haram di dunia??   
  Ngeriii …mana tahan!


Jangan pula memandang lawan jenis umpama musuh.    memang salah mereka apa coba?

 Terus setiap memandang selalu garang plus aroma kebencian.hati2 aja…terlalu benci bisa jd rindu.bergaulah secara sopan.sewajarnya,dan dgn cara yg baik.

Ettss islam tidak melarang pergaulan antara lawan jenis.islam itu humanis banget…percaya,deh! 

Kunci nya, tetaplah ber interaksi,  tetapi jgn coba2 ekspansi!!

 Sabarrr, jarak itu nggak ada lagi setelah kamu resmi menghadap penghulu.      Makanya segera urus SIM (surat izin Menikah).          kalau menikah.baru bebas..horrreee.! maksud nya bebas terkendali,gitu lho!           Begitu deh! Sudah nikah sana!!!

Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu alla illa ha illa anta astaghfiruka wa atubu ilaika.

Smoga bermanfaat.

Lelaki Sholeh Idaman Wanita Sholehah



Tatkala seorang jejaka memandang cermin, apa yang selalu difikirkan adalah “handsome kah aku?”, “adakah otot-otot aku semantap Arnold Schwarzenegger?” dan seumpanya.

Apa kata selepas ini, kita bertanyakan soalan berikut ketika memandang cermin :

1. Adakah aku sentiasa taat kepada Allah dan Rasullulah?

2. Adakah jihad Fisabilillah adalah matlamat dan program hudup aku?

3. Adakah mati syahid adalah cita-cita hidup tertinggi aku?

4. Selama ini adakah aku sabar dalam menghadapi ujian dan cabaran dari Allah?

5. Ikhlaskah aku dalam beramal?

6. Adakah kampung akhirat menjadi tujuan utama hidupku?

7. Takutkah aku kepada ujian Allah dan ancaman-Nya?

8. Adakah aku selalu memohon ampun atas segala dosa-dosaku?

9. Adakah aku zuhud dengan dunia tetapi tidak meninggalkannya?

10. Adakah solat malam menjadi kebiasaan aku?

11. Adakah aku bertawakkal kepada Allah atau aku kerap mengeluh?

12. Adakah aku kerap memberikan infaq di waktu senang mahupun sempit?

13. Berusahakah aku untuk menerapkan nilai kasih sayang sesama mukmin dan ukhwah di antara mereka?

14. Kuatkah aku amar maaruf dan nahi munkar?

15. Adakah aku sangat kuat memegang amanah, janji dan kerahsiaan?

16. Adakah aku seorang pemaaf?

Andai jawapan kepada persoalan-persoalan di atas adalah positif belaka, maka anda memiliki ciri-ciri lelaki soleh idaman wanita solehah!

“LELAKI YG BAIK UNTUK WANITA YANG BAIK…” insyaAllah…=)


posted : akak mohd Ghanu
 

GAGAL MENIKAH GARA-GARA PHOTO EDITAN

 


Di Pesbuk fotonya super putih, terlihat kulitnya seakan-akan mulus sekali, itulah lukisan yang diciptakan oleh sebuah cahaya buatan manusia yang biasa disebut CAMERA.


Yang membuat semua yang memandang terkagum-kagum, seakan akan melihat bidadari. Tak sadar syetan mempermainkan, tak sadar sedang menipu diri sendiri dan oranglain dengan rupa.


Hingga suatu hari salah satu temanku berencana hendak menikah dengan wanita yang ia bilang cantik luar dalam (katanya), yang ia temukan dipesbuk. Tapi sebulan kemudian dia mengabari bahwa pernikahannya dibatalkan. Ada apa ???

Oh, ternyata, wanita yang ia jumpai disebuah kedai memiliki kulit yang hitam, wajah yang penuh jerawat dan semua foto yang ia lihat dipesbuk ternyata tidak sama dengan aslinya alias EDITAN.


Lantas aku pun bertanya "Jika engkau mencintai karena Allah mengapa kau tidak terima saja ?"


Dengan enteng dia menjawab "Jika dari semula dia jujur dengan segala kekurangannya, maka aku tetap akan menikahinya karena kejujurannya dan menerima segala kekurangannya, tapi jika dari awal tidak jujur, lalu bagaimana kedepannya, ya sudah ambil hikmahnya saja. Supaya dia pun sadar bahwa cantik rupa tidak menjamin bisa mendatangkan kebahagiaan".


Entah itu hanya sebuah alasan atau ungkapan hatinya, aku tak tau, tapi yang pasti dari situ aku mendapat pelajaran. Cahaya yang diciptakan manusia dan make up yang berasal dari cosmetic tidak menjamin membawa kebahagiaan ataupun kebaikan. Tapi Cahaya yang diciptakan oleh Allah dan make up yang berasal dari air wudhu dan Akhlak yang baik akan membawa kebaikan dan kebahagian walaupun kita memiliki kulit hitam dan banyak kekurangan.


facebook dunia hiburan, terkadang bisa menyatukan, terkadang pula memisahkan.


ALLAH lebih tau segala yang terbaik untuk kita, bukan pesbuk. Maka berserahlah kepada-Nya, maka ALLAH akan mempertemukan dengan yang baik-baik melalui cara yang tak pernah kita bayangkan sebelumnya.


Biarkan pesbuk ditangan kita, tapi jangan biarkan masuk ke hati kita.


Wallahu 'alama bishawab.

Bentuk Wazan Mashdar » Alfiyah Bait 440-447

Bentuk Wazan Mashdar » Alfiyah Bait 440-447

  
–·•Ο•·–

أبْنِيَةُ المَصَادِرِ

BENTUK-BENTUK WAZAN MASHDAR

فَعْلٌ قِيَاسُ مَصْدَرِ المُعَدَّى ¤ مِنْ ذي ثَلاثَةٍ كَرَدَّ رَدَّا

Wazan FA’LUN adalah qias mashdar dari Fi’il Muta’addi tiga huruf, seperti “RODDA” bentuk mashdarnya adalah “RODDAN” 

وَفَعِلَ اللازِمُ بَابُهُ فَعَلْ ¤ كَفَرَحٍ وَكَجَوىً وَكَشَلَلْ

Wazan fi’il FA’ILA (kasrah ‘ain fi’ilnya) yang Lazim, bab mashdarnya berwazan FA’ALUN, seperti “FAROHUN”, “JAWAN”, dan “SYALALUN”. 

وَفَعَلَ اللازمُ مِثْلَ قَعَدَا ¤ لَهُ فُعُولٌ بِاطِّرادٍ كَغَدَا

Wazan fi’il FA’ALA (fathah ain fi’ilnya) yang Lazim semisal QO’ADA, mashdarnya berwazan FU’UULUN secara permanen, seperti “GHODAA” (mashdarnya adalah “GHUDUWWUN”.  

مَا لَمْ يَكُنْ مُسْتَوْجِباً فِعَالا ¤ أوْ فَعَلَاناً فَادْرِ أوْ فُعَالا

(demikian itu permanen berwazan Fu’uulun) selama tidak mewajibkan terhadap wazan FI’AALUN, FA’ALAANUN atau FU’AALUN, maka dari itu ketahuilah!.  

فَأوَّلٌ لِذِيْ امْتِنَاعٍ كَأبَى ¤ وَالثَّانِ لِلَّذِيْ اقْتَضَى تَقَلُّبَا

Wazan yang pertama (FI’AALUN) bagi mashdar yang menunjukkan makna menolak, Seperti contoh: “ABAA” (mashdarnya IBAA’UN). Dan wazan yang kedua (FA’ALAANUN) untuk mashdar yang menunjukkan makna Taqollub/gerakan berubah-rubah/berguncang (seperti contoh: THOWAFAANAN).  

لِلدَّا فُعَالٌ أوْ لِصَوْتٍ وَشَمَلْ ¤ سَيْراً وَصَوْتاً الْفَعِيلُ كَصَهَلْ

Wazan FU’AALUN untuk mashdar yg menunjukkan makna penyakit dan makna suara. Dan Wazan FA’IILUN untuk mashdar yang mencakup makna perjalanan juga makna suara,  seperti contoh: SHOHIILUN = meringkik  

فُعُولَةٌ فَعَالَةٌ لِفَعُلَا ¤ كَسَهُلَ الأَمْرُ وَزَيْدٌ جَزُلا

Wazan mashdar FU’UULATUN dan FA’AALATUN untuk Fi’il Tsulatsi wazan FA’ULA (dhommah ‘ain fi’ilnya) contoh: SAHULAL-AMRU dan ZAIDUN JAZULA (mashdarnya adalah: SUHUULATUN dan JAZAALATUN.  

وَمَا أتَى مُخَالِفاً لِمَا مَضَى ¤ فَبَابُهُ النَّقْلُ كَسُخْطٍ وَرِضَا

Suatu mashdar yang datang dengan wazan berbeda dari apa yang telah disebut diatas, maka bab mashdarnya adalah Nuqil/Sama’i. seperti contoh: SHUKHTUN dan RIDHAN.  
–·•Ο•·–
Telah disebutkan bahwa Mashdar adalah Isim yang menunjukkan Hadts (kejadian) yang terpisah dari penunjukan Zaman (waktu). Mashdar tsb baik berupa Mashdar dari Fi’il tiga huruf (tsulatsi mujarrad) atau dari Fi’il lebih tiga huruf (tsulatsi mazid atau ruba’i mujarrad dan mazid).
Mashdar dari fi’il tiga huruf sangat banyak macamnya. tidak dapat dipastikan kecuali sama’i atau merujuk pada mu’jam bahasa arab atau kamus. Adapun penjelasan dari Ulama Nahwu mengenai wazan mashdar tsulatsi ini, mengacu pada kaidah kebiasaan yang umum dipergunakan, kaidah ini dapat dipergunakan pada lafazh-lafazh masdar yang belum dipergunakan atau belum didengar (sama’i) dari kalam arab. sekalipun orang dapat mempergunakan kaidah dari Ulama Nahwu ini, namun tidak menafikan untuk melihat dulu dalam kitab mu’jam atau kamus sebelum menetapkan kebenaran bentuk mashdar tsulatsi tersebut.
Bentuk Fi’il dari Tsulatsi sudah pasti jika huruf yang pertama berharkat Fathah, adapun huruf yang kedua terkadang berharkat Fathah, atau Dhommah, atau Kasrah. dengan demikian wazan Fi’il Tsulatsi tersebut ada tiga (FA’ALA, FA’ILA, FA’ULA), sedangkan wazan Mashdarnya sebagai berikut:
1. Fi’il wazan FA’ALA (Fathah ‘Ain Fi’il) :
A. MUTA’ADDI
Mashdarnya berwazan FA’LUN :

أكل أكلاً, فتح فتحاً, أخذ أخذاً

AKALA – AKLAN = Makan
FATAHA – FATHAN = Membuka
AKHODZA – AKHDZAN = Mengambil
B. LAZIM
Mashdarnya berwazan FU’UULUN, apabila Fi’il Shohih :

قعد قعوداً, جلس جلوساً, سجد سجوداً

QO’ADA – QU’UUDAN = Duduk
JALASA – JULUUSAN = Duduk
SAJADA – SUJUUDAN = Sujud
Mashdarnya berwazan FA’LUN atau FI’AALUN, apabila Fi’il Mu’tal ‘Ain :

نام نوماً, صام صوماً

NAAMA – NAUMAN = Tidur
SHOOMA – SHOUMAN = Puasa

قام قياماً, صام صياماً

QOOMA – QIYAAMAN = Berdiri
SHOOMA – SHIYAAMAN = Puasa
Mashdarnya berwazan FI’AALUN, apabila menunjukkan arti menolak :

أبى إباءً, نفر نفاراً، وشرد شراداً

ABAA – IBAA’AN = Menolak
NAFARO – NIFAARON = Kabur/Melarikan diri
SYARODA – SYIROODAN = Kabur/Melarikan diri
Mashdarnya berwazan FI’AALUN, apabila menunjukkan arti Taqollub/gerakan berubah-rubah atau berguncang :

طاف طوفاناً. وخفق خفقاناً. غلى غلياناً

THOOFA – THOWAFAANAN = Towaf/berkeliling
KHOFAQO – KHOFAQOONAN = Menggelepar/berdebar
GHOLAA – GHOLAYAANAN = Menggelegak/mendidih/bergolak
Mashdarnya berwazan FU’AALUN, apabila menunjukkan arti sakit/penyakit :

سَعَل سُعالاً. رَعَفَ رُعافاً

SA’ALA – SU’AALAN = Batuk
RO’AFA – RUFAA’AN = Mimisan
Mashdarnya berwazan FU’AALUN atau FA’IILUN apabila menunjukkan arti suara :

صرخ صراخاً. بكى بكاءً. نعب نعيباً ونُعاباً

SHOROHA – SHUROOHAN = Berteriak
BAKAA – BUKAA’AN = Menangis
NA’ABA – NA’IIBAN/NU’AABAN = Menggaok (Burung gagak)
Mashdarnya berwazan FA’IILUN apabila menunjukkan arti perjalanan :

رحل رحيلاً. ذَمل ذميلاً

ROHALA – ROHIILAN = Berangkat/pindah
DHAMALA – DZAMIILAN = Berjalan pelan-pelan.
2. Fi’il wazan FA’ILA (Kasroh ‘Ain Fi’il) :
A. MUTA’ADDI
Mashdarnya berwazan FA’LUN :

فهم فهماً. حمد حمداً

FAHIMA – FAHMAN = Memahami
HAMIDA – HAMDAN = Memuji
Mashdarnya berwazan FI’AALATUN jika menunjukkan pembuatan :

صاغ صياغة, خاط خياطة

SHOOGHO – SHIYAAGHOTAN = membentuk
KHOOTHO – KHIYAATHOTAN = menjahit
B. LAZIM
Mashdarnya berwazan FA’ALUN :

فرح فرحاً, أشر أشراً, جَوِيَ جوىً

FARIHA – FAROHAN = gembira
ASYIRO – ASYARON = pongah/sombong
JAWIYA – JAWAN = berduka
Mashdarnya berwazan FU’LATUN jika menunjukkan arti warna :

سَمِر سُمْرة, خَضِر خُضْرة, شَهِب شُهْبَة

SAMIRO – SUMROTUN = coklat
KHODIRO – KHUDHROTUN = hijau
SYAHIBA – SHUBHATUN = kelabu
3. Fi’il wazan FA’ULA (Dhommah ‘Ain Fi’il) :
HANYA FI’IL LAZIM
Mashdarnya berwazan FU’UULATUN atau FA’AALATUN :

صَعُب صعوبة. سهل سهولة

SHO’UBA – SHU’UUBATAN = Sukar
SAHULA – SUHUULATAN = Mudah

فَصُح فَصاحة. وبَلُغَ بلاغة

FASHUHA – FASHOOHATAN = Fasih
BALUGHO – BALAAGHOTAN = Sampai
Wazan-wazan Mashdar Tsulatsi yang berbeda dengan qias wazan yang telah disebut diatas, maka dikembalikan secara Sama’i tanpa qias.
contoh:

سَخِط سُخْطاً

SAKHITHO – SHUKHTHON = marah
menurut qias adalah SHAKHOTHON = marah

جحد جحوداً

JAHADA – JUHUUDAN = ingkar
menurut qias adalah JAHDAN






BAHASA ARAB DASAR

Bahasa Arab Dasar 18: Isim Ghoirul Munshorif

اَلْمَمْنُوعُ مِنَ الصَّرْفِ / غَيْرُ الْمُنْصَرِفِ
(Isim Ghoirul Munshorif)
Isim Ghoirul Munshorif adalah isim yang tidak boleh ditanwin dan dikasroh.
Contoh: عُثْمَانُ – مَسَاجِدُ – عُمَرُ – عَائِشَةُ
Syarat-syarat isim ghoirul munshorif:

1. Tidak sebagai mudhof (disandarkan pada isim yang lain)
Contoh: صَلَّيْتُ فِى مَسَاجِدَ
مَرَرْتُ بِعُمَرَ
Apabila isim ghoirul munshorif ini sebagai mudhof, maka batal hukumnya.
Contoh: صَلَّيْتُ فِى مَسَاجِدِ هِم
2. Terbebas dari alif dan lam
Contoh: صَلَّيْتُ فِى مَسَاجِدَ
مَرَرْتُ بِعُمَرَ
Apabila isim ghoirul munshorif ini memakai alif dan lam, maka batal hukumnya.
Contoh:
صَلَّيْتُ فِى المَسَاجِدِ
Kelompok isim yang masuk dalam kategori ghoirul munshorif

1. Bentuk jamak yang berpola مَفَاعِلُ (shighoh muntahal Jumu’)
Contoh: مَسَاجِدُ – مَقَاعِد
2. Isim maqshur yang berjenis muannats
Contoh: كُبْرَى – حُبْلَى
3. Isim mamdud yang berjenis muannats
Contoh: صَحْرَاءُ – حَمْرَاءُ
4. Nama perempuan
Contoh: مَرْيَمُ – عَائِشَةُ
5. Nama yang berpola فُعَلُ
Contoh: عُمَرُ – زُحَلُ
6. Nama yang diakhiri dengan tambahan alif dan nun ان
Contoh: عُثْمَانُ – سَلْمَانُ
7. Nama orang asing (selain arab) / nama ajam
Contoh: إِبْرَاهِيْمُ – إِسْمَاعِيْلُ
Catatan:
1. Isim maqshur yang bukan kelompok muannats, maka tidak termasuk isim ghoirul munshorif.
Contoh: هُدًى – فَتًى
2. Semua nama orang yang diakhiri dengan ta marbuthoh maka dia ghoirul munshorif walaupun digunakan untuk nama orang laki-laki.
Contoh: مُعَاوِيَةُ – طَلْحَةُ
3. Nama negara dan kota dikategorikan sebagai nama perempuan sehingga temasuk kelompok ghoirul munshorif.
Contoh:  بَغْدَادُ – مِصْرُ

UMUR

Waktu adalah umur kita maka berbahagialah orang-orang yang menjaga waktunya dan memamfaatkannya dalam ketaatan.

Al-Hasan Al-Basri -rahimahullah- berkata, "Wahai anak Adam, siangmu adalah tamumu, maka berbuat baiklah terhadapnya, sebab jikalau engkau berbuat kebaikan terhadapnya dia akan pergi dan berlalu sambil memujimu, tapi jikalau kamu berbuat buruk kepadanya dia akan pergi dan berlalu sambil mencelamu."

Syarah Sahih Al Buhari oleh Ibnu Batthal, 10/186

-Ustadz Mizan Qudsiyah, Lc.- via SALAFIYUNPAD™

Semoga bermanfaat dan menjadi renungan bagi kita semua